Pendahuluan
Tinta tak tampak adalah indikator asam basa berbasis air (indikator pH) yang berubah dari larutan berwarna ke larutan tak berwarna saat terpapar udara. Indikator pH yang paling umum untuk tinta adalah thymolphthalein (biru) atau phenolphthalein (merah atau merah muda). Indikator dicampur menjadi larutan dasar yang menjadi lebih asam saat terpapar udara, menyebabkan perubahan warnanya. Selain menghilangnya tinta, kita bisa menggunakan indikator yang berbeda untuk membuat tinta perubahan warna juga.
Saat tinta disemprotkan ke bahan berpori, air di tinta bereaksi dengan karbon dioksida di udara untuk membentuk asam karbonat. Asam karbonat kemudian bereaksi dengan natrium hidroksida dalam reaksi netralisasi untuk membentuk natrium karbonat.

Netralisasi basa menyebabkan perubahan warna indikator dan noda hilang. Karbon dioksida di udara bereaksi dengan air untuk membentuk asam karbonat:
CO2 + H2O → H2CO3
Reaksi netralisasi adalah natrium hidroksida + asam karbonat -> natrium karbonat + air:
2 Na(OH) + H2CO3 → Na2CO3 + 2 H2O
Bahan Tinta
Bahan yang dibutuhkan untuk membuat tinta tidak tampak warns biru atau merah
1. 0,10 g thymolphthalein untuk tinta biru atau phenolphthalein untuk tinta merah (1/3 sampai 1/8 sdm)
2. 10 ml (2 sdm) etil alkohol (etanol) [dapat digantikan denagn 14 ml atau 3 sdm alkohol gosok]
1. 0,10 g thymolphthalein untuk tinta biru atau phenolphthalein untuk tinta merah (1/3 sampai 1/8 sdm)
2. 10 ml (2 sdm) etil alkohol (etanol) [dapat digantikan denagn 14 ml atau 3 sdm alkohol gosok]
3. 90 ml air
3. 20 tetes larutan natrium hidroksida 3M atau 10 tetes larutan natrium hidroksida 6M [untuk membuat larutan natrium hidroksida 3 M caranya adalah dengan melarutkan 12 g natrium hidroksida NaOH (1 sendok makan) dalam 100 ml (1/2 cangkir) air.]
![]() |
Struktur phenolphthalein |
Cara Membuat
1. Larutkan timolftalein (atau fenolftalein) dalam etil alkohol.
2. Aduk dalam 90 ml air (akan menghasilkan larutan seperti susu).
3. Tambahkan larutan natrium hidroksida tetes demi tetes sampai larutan berubah menjadi biru tua atau merah (mungkin sedikit lebih banyak atau sedikit daripada jumlah tetes yang tercantum dalam bagian Bahan).
3. Tambahkan larutan natrium hidroksida tetes demi tetes sampai larutan berubah menjadi biru tua atau merah (mungkin sedikit lebih banyak atau sedikit daripada jumlah tetes yang tercantum dalam bagian Bahan).
4. Uji tinta dengan mengaplikasikannya ke kain (bahan kaos katun atau taplak meja bekerja dengan baik). Kertas memungkinkan interaksi yang kurang dengan udara, sehingga reaksi perubahan warna membutuhkan lebih banyak waktu.
5. Dalam beberapa detik, ‘noda’ akan hilang. PH larutan tinta 10-11, tapi setelah terpapar udara akan turun menjadi 5-6. titik yang basah akhirnya akan kering. Residu putih bisa terlihat pada kain gelap. Residu akan hilang bila di cuci.
5. Dalam beberapa detik, ‘noda’ akan hilang. PH larutan tinta 10-11, tapi setelah terpapar udara akan turun menjadi 5-6. titik yang basah akhirnya akan kering. Residu putih bisa terlihat pada kain gelap. Residu akan hilang bila di cuci.
6. Jika kita menyikat di tempat dengan bola kapas yang telah dibasahi amonia, warnanya akan kembali. Demikian pula, warna akan lenyap lebih cepat jika kita menerapkan bola kapas yang dibasahi dengan cuka atau jika kita meniup di tempat untuk memperbaiki sirkulasi udara.
7. Sisa tinta dapat disimpan dalam wadah tertutup. Semua bahan bisa dicairkan dengan aman.
7. Sisa tinta dapat disimpan dalam wadah tertutup. Semua bahan bisa dicairkan dengan aman.
Keamanan
1. Jangan sekali-kali menyemprotkan tinta ke wajah seseorang. Terutama hindari larutan mengenai di mata.
2. Mempersiapkan / menangani larutan sodium hidroksida (kaustik soda) membutuhkan pengawasan orang dewasa, karena dasarnya bersifat basa. Jika terjadi kontak kulit, segera bilas dengan baik dengan air.